PENDAHULUAN
Setiap orang tua
tanpa sadar mempunyai persepsi terhadap anaknya. Dari persepsi akan timbul pola
asuh dari setiap orang tua kepada anaknya. Hal ini terutama karena anak belum
bisa membedakan mana hal yang positive dan negative. Persepsi bagaikan frame ataupun
kerangka dalam membesarkan anak.persepsi datang dari pengalaman orang tua.
Orang tua yang dibesarkan dengan keras secara militer, sangat disiplin, maka
akan mempengaruhi pola asuhnya terhadap anaknya dimasa yanng akan datang.
Persepsi adalah
sesuatu yang ada dalam pikiran,yang melahirkan produk berupa labeling. Labeling
adalah sesuatu yang muncul atau kelihatan.persepsi ini tidak jarang membuat
anak tumbuh menjadi manusia yang diinginkan orang tuanya, bukan menjadi jati
dirinnya. Persepsi ini mempengaruhi tumbuh kembang anaknya bahkan semenjak
dalam kandungan.
Persepsi yang
multimodal, dengan input sensorik ganda berkontribusi terhadap respon motorik (
Bertenhal 1996 ). Seorang bayi yang memutar kepalanya dalam menanggapi isyarat
visual dan pendengaran dari melihat wajah dan suara mencontohkan jenis
persepsi. Redundansi Intersensory “ fakta bahwa indra memberikan informasi
tumpang tindih adalah landasan pembangunan persepsi ( Bahrick, Lickliter, dan
Flom 2004 ).Dari saat lahir anak – anak mulai belajar bagaimana berinteraksi
dengan lingkungan mereka. Persepsi terjadi di berbagai bagian otak .
PEMBAHASAN
Pertumbuhan dan
perkembangan manusia dimulai dengan ketrampilan motorik. Dari saat bayi
memasuki dunia,ia dibanjiri dengan informasi sensorik. Bayi menggunakan
persepsi untuk membedakan fitur lingkungan seperti tinggi, kedalaman warna.
Bayi diakui sebagai perseptual kompeten : menentukan seberapa indra berfungsi
pada masa bayi membantu menentukan persepsi dunianya ( Bornstein 2005,284).
Bayi mengeksplorasi benda – benda yang berbeda tergantung pada fitur objek
seperti berat, tekstur, suara, atau kekakuan ( Palmer 1989 ).
Pada saat anak
mencapai usia 2 tahun, instrumen mata
telah matang. Semua aspek anatomi dan fisiologi mata lengkap, tetapi kemampuan persepsinya
masih belum lengkap. Sejauh mana gerakan berperan dalam perkembangan persepsi
visual yang masih diperdebatkan dimasa
lalu, peneliti telah berspekulasi tentang pentingnya gerakan dalam pengembangan
dan penyempurnaan kemampuan persepsi visual ( Held,1963;Riesen and
Aarons,1959;smith and smith 1966).
Namun hasil dari masing – masing percobaan
adalah spekulatif. Yang terbaik bila diterapkan pada perkembangan kemampuan
perseptual pada anak – anak. Ketajaman visual, figure ground, perkiraan jarak dan koordinasi ketajaman motorik sangat
penting dalam perkembangan.
1. Ketajaman Visual
Adalah kemampuan untuk membedakan objek secara detail.ketajaman
atau kejernihan, yang tergantung pada ketajaman fokus retina dalam mata dan
kepekaan interpreatif dari otak sehingga dapat membedakan objek secara detail.
Ketajaman visual dapat diukur baik secara statis maupun dinamis. Ketajaman
visual statik paling sering diukur dengan menggunakan grafik mata snellen.grafik
mata snellen terdiri dari garis – garis
yang dipisahkan oleh sudut visual satu menit busur. Seorang individu dengan rating 20/20 mampu
membedakan benda – benda pada jarak 20 kaki ( 6,1 m ). Cara yang sama seperti
orang lain dengan penglihatan normal pada jarak yang sama yaitu 20 kaki. Alasan
bahwa jumlah 20” digunakan dalam pengukuran ketajaman visual, karena orang –
orang Amerika menggunakan panjang standar ruang pemeriksaan mata yaitu berjarak
20 meter.Ketajaman visual dinamis adalah kemampuan untuk membedakan detail
dalam benda yang bergerak.
Williams ( 1983 ) melaporkan bahwa ketajaman visual
statis matang pada usia 10 tahun dan pada umumnya kurang baik pada usia 5 dan 6
tahun. Perbaikan yang cepat terjadi antara usia 5 dan 7 tahun. Dengan sedikit
perubahan terlihat dari usia 7 sampai 9 diikuti dengan perbaikan yang cepat
antara usia 9 dan 10 tahun. Ketajaman visual dinamis tampaknya matang agak
terlambat dibandingkan ketajaman visual statis. Moris ( 1977 ) menemukan
perbaikan pada individu sampai dengan 20 tahun. Williams melaporkan bahwa
ketajaman visual dinamis menjadi semakin disempurnakan selama 3 periode
terpisah yaitu “ 5 sampai 7 tahun, 9 sampai 10 tahun, dan 11 sampai 12 tahun.
Anak laki – laki menampilkan ketajaman visual yang lebih baik dibandingkan anak
perempuan disegala usia.
2. Figure Ground perception
Adalah kemampuan untuk memisahkan objek visual dari
lingkungannya. Gallahue ( 1968 ) menunjukan bahwa kombinasi percampuran kembali
mengganggu kemampuan anak usia 6 tahun untuk membedakan objek visual yang ada
di lingkungan mereka. Williams menafsirkan data frosting et al dilaporkan angka
Figure-Ground perception stabil antara 8 dan 9 tahun. Sebelum itu perbaikan
lambat terjadi antara 3 dan 4 tahun dengan peningkatan yang besar dilihat dari
4 sampai 6 tahun. Perubahan yang lebih kecil dilaporkan dari usia 6 sampai 7
tahun diikuti lonjakan sedikit antara 7 sampai 8 tahun. Williams lebih lanjut
menyarankan bahwa Figure- Ground perception menjadi semakin halus dari 8 sampai
13 tahun dan dapat meningkat ke 17 sampai 18 tahun.
3. Perkiraan jarak
Adalah salah satu aspek yang paling menarik dari persepi
visual. Persepsi ini memungkinkan kita untuk melihat 3 dimensi. Dan jarak dari
objek persepsi kedalaman muncul dari berbagai isyarat mendalam. Ini biasanya
diklasifikasikan ke dalam teropong isyarat yang memerlukan masukan dari kedua
mata dan bermata isyarat yang memerlukan masukan dari hanya satu mata. Isyarat
teropong termasuk stereopis, menghasilkan kedalaman dari visi berkenaan dengan
teropong melalui eksploitasi paralaks. Isyarat bermata mencakup : obyek yang
jauh lebih kecil subtent sudut visual dari objek dekat.
Williams ( 1983 ) melaporkan bahwa binocolariti dan
kedalaman persepsi meningkat dari 2 tahun sampai 5 tahun. Ia juga menunjukan
bahwa pada usia 7 tahun anak dapat menilai kedalaman dengan akurat. Guru, orang
tua, pelatih , perlu mempertimbangkan persepsi visual mendalam ketika mengajar
ketrampilan bola baru. Ukuran bola, warna, dan tekstur serta jarak, lintasan kecepatan memainkan peran penting dalam
memberikan isyarat mendalam untuk pemotongan objek sukses. Prestasi yang
menakjubkan ketika anda menganggap bahwa secara terpisah retina kita fungsi 2 dimensi tetapi ketika digabungkan
memberikan citra visual lengkap dengan isyarat kedalaman menit.
4. Koordinasi ketajaman motorik
Mengacu pada kemampuan untuk melacak dan membuat
penilaian tentang intersepsi objek yang bergerak. Morris ( 1980 ) menunjukan
bahwa pada usia 5 atau 6 tahun anak dapat melacak secara akurat benda bergerak
pada bidang horisontal dan pada usia 8 atau 9 tahun mereka dapat melacak bola
yang bergerak. Williams ( 1983 ) melaporkan bahwa persepsi akurat dari gerakan
terus berkembang sampai sekitar 10 sampai 12 tahun. Intersepsi obyek adalah
aspek kedua dari koordinasi visual motorik, obyek intersepsi . antisipasi waktu
seperti yang sering disebut dalam literatur pembelajaran motorik, melibatkan
kemampuan untuk menyesuaikan perkiraan lokasi obyek dengan respon spesifik
motorik.
Persepsi kecanggihan visual individu yang rumit yang
berkaitan dengan keberhasilan dalam kinerja ketrampilan gerak banyak , sehingga
sangat penting untuk guru atau pelatih untuk menyadari sifat perkembangan
visual anak – anak. Ketika bekerja dengan anak muda kita harus membuat
penyesuaian sesuai dalam peralatan untuk mengakomodasi tingkat perkembangan
tingkat kemampuan persepsi mereka. Mengubah berat atau ukuran bola dengan
menggunakan busa, bulu, karet plastik cenderung memiliki pengaruh yang dramatis
pada tingkat keberhasilan yang dialami. Akhirnya orang – orang yang bekerja
dengan anak – anak harus menyadari bahwa perkembangan persepsi anak dan perkembangan
motorik sangat penting untuk kinerja gerakan yang sukses. Selama beberapa tahun
terakhir para ilmuwan olahraga menjadi semakin tertarik dalam penerapan
kecepatan, kelincahan, dan kecepatan ( SAQ ) pelatihan untuk berbagai olahraga.
Memang sebuah laporan baru – baru ini dalam journal of sport ilmu mendukung
efektivitas pelatihan SAQ, dengan hasil menunjukan kecepatan fisik ditingkatkan dalam pemain
sepak bola wanita.
Kemampuan persepsi visual pada anak – anak tidak sama
dengan orang dewasa. Dunia visual anak berbeda dalam tahap perkembangan dan
karena itu dibatasi. Pengembangan kemampuan perseptual secara signifikan
meningkatkan kinerja gerak anak. Pencocokan data persepsi motorik diperkirakan
banyak diperlukan bagi anak untuk membangun dunia spesial yang stabil.
Tanda hubung di perseptual – motor ada 2 alasan, yang
pertama menandakan ketergantungan aktivitas gerakan sukarela pada beberapa
informasi persepsi. Semua gerakan sukarela melibatkan unsur kesadaran persepsi
yang dihasilkan dari beberapa jenis stimulasi sensorik. Kedua, tanda penghubung
menunjukan bahwa perkembangan kemampuan persepsi seseorang tergantung pada
aktivitas motorik yang dipelajari. Persepsi berarti mengetahui atau untuk
mengimpretasikan informasi. Persepsi adaalah proses pengorganisasian informasi
yang masuk dengan informasi yang tersimpan yang mengarah ke pola respon
modifikasi. Perkembangan motorik dapat digambarkan sebagai proses mencapai
ketrampilan meningkat dan kemampuan fungsional menggunakan masukan sensorik,
integrasi sensorik, motorik interpretasi, aktivasi gerakan dan umpan balik. Berikut
adalah gambaran unsur – unsurnya:
1. Masukan sensorik
Menerima berbagai bentuk stimulasi kecil
khusus sensorik ( Visual, auditori,
taktil) dan mengirim rangsangan ke otak dalam bentuk pola energi saraf.
2. Integrasi sensorik
Mengatur rangsangan
sensorik yang masuk dan mengintegrasikan dengan informasi masa lalu (
memori )
3. Motorik interpretasi
Membuat keputusan gerak internal kalibrasi ulang berdasarkan
kombinasi sensorik dan informasi jangka panjang
4. aktivasi gerakan
melaksanakan gerakan (
tindakan yang dapat diamati.
5. Umpan balik
Evaluasi gerakan dengan cara modalitas berbagai sensorik (
pendengaran visual, taktil dan atau
kinestetik )
Dalam program
persiapan, peningkatan pada spesifik komponen persepsi motorik, sehingga
aktivitas gerakan dikelompokan dengan meningkatkan kualitas persepsi gerak
mereka yaitu: kesadaran tubuh, kesadaran tempat,perhatian langsung dan kesadaran temporal..
1. Kesadaran tubuh
Kesadaran
tubuh sering digunakan dalam hubungannya dengan citra tubuh dan skema tubuh.
Setiap istilah mengacu pada pengembangan kapasitas seorang anak untuk secara
akurat membedakan antara bagian – bagian tubuhnya. Kemampuan untuk membedakan
bagian tubuh dan pemahaman yang lebih
besar tentang sifat tubuh terjadi dalam 3 daerah. Yang pertama pengetahuan
tentang bagian tubuh- mampu secara akurat menemukan bagian – bagian tubuh pada
diri sendiri dan pada orang lain. Yang kedua mengetahui apa bagian tubuh dapat
dilakukan. Ini mengacu pada pengakuan anak berkembang tentang bagaimana tubuh
melekukan tindakan tertentu. Yang ketiga adalah pengetahuan bagaimana membuat
bagian tubuh bergerak secara efisien. Ini mengacu pada kemampuan untuk menata
kembali bagian- bagian tubuh untuk kegiatan motorik tertentu
2. Kesadaran tempat
Kesadaran tempat
/ ruang adalah komponen dasar dari perkembangan
persepsi motorik yang dapat
dibagi menjadi dua objek yaitu seberapa banyak pengetahuan menenpati ruang
tubuh dan kemampuan untuk memproyeksikan tubuh secara efektif ke dalam ruang
eksternal. Kedua subkategori tersebut dapat dikembangkan melalui berbagai
kegiatan gerak. Kesadaran tempat / ruang orang dewasa umunya memadai , meskipun
kesulitan sekali dalam menemukan posisi relatif dari berbagai objek. Contoh
ketika membaca peta jalan saat berpergian melelui wilayah asin banyak oran
menjadi bingung apakah mereka berpergian ke arah utara, selatan, timur atau
barat.
3 Kesadaran terarah
Perhatian penting untuk orang tua dan guru
karena merupakan dasar utama komponen pengetahuan. Bagaimana anak mengetahui
sepenuhnya, sering menghadapi kesulitan dalam membedakan antara berbagai huruf
alfabet . contoh huruf b, d, p dan q semuanya serupa. Hanya perbedaan letak
petunjuk bal dan tongkat. Tidak dipungkiri
tanpa pengetahuan anak – anak sedapat mungkin akan menemui kesulitan
membedakan beberapa huruf alfabet. Membangun kesadaran langsung adalah proses
perkembangan yang bergantung pada pematangan dan pengalaman. Itu normal untuk
anak usia 4 dan 5 taun mengalami kebingungan. Kita harus peduli untuk anak usia 6 dan 7 tahun yang
tetap mengalami masalah ini karena
ketika sekolah tradisional dimulai intruksi membaca.
4 Kesadaran Temporal
Pembahasan sebelumnya tentang aspek berbagai persepsi
perkembangan motorik ditangani dengan dinia dengan dunia anak. Secara erat
berhubungan dan bergabung untuk membantu anak – anak memahami dimensi ruang
mereka. Kesadaran temporal disisi lain menyangkut akuisisi struktur waktu yang
cukup pada anak – anak. Kesadaran
temporal rumit berkaitan dengan interaksi terkoordinasi sistem otot dan
berbagai modalitas sensorik. Ritme adalah aspek dasar dan paling penting dalam
menembangkan dunia yang sementara ini stabil. Gerakan berirama melibatkan
urutan sinkron peristiwa dalam waktu. Ritme sangat penting dalam kinerja
tindakan secara terkoordinasi. H. Smith ( 1970 ) mengindikasikan bahwa anak – anak mulai
membuat diskriminasi sementara melelui modalitas pendengaran sebelum visual dan
begitu ada pergantian pendengaran tetapi tidak sebaliknya.
Selama tahun 1960-1n dan 1970-an beberapa program
pelatihan perseptual – motorik didirikan d seluruh Amerka Utara. Program
tersebut diberi paparan. kebingungan yang cukup besar dan spekulasi berkembang
atas nilai dan tujuan program pelatihan tersebut. Kegiatan tersebut sedang diakui sebagai
kontributor penting untuk kesiapaan umum anak – anak untuk belajar. Program
kesiapan dapat diklasifikasikan sebagai konsep pengembangan dan konsep penguat.
Konsep program pengembangan umumnya dirancang untuk anak- anak yang dibatasi
oleh latar belakang pengalaman mereka ( kelas sosial ekonomi, latar belekang
etnik). Konsep program penguatan adalah dimana gerakan yang digunakan untuk
mengembangkan pemahaman dasar kognitif. Program pelatihan remedial adalah jenis
program persepsi- motorik yang paling
kontroversial. Program tersebut didirikan sebagai cara untuk mengurangi
kekurangan persepsi dan meningkatkan prestasi akademik. Analisis meta lebih dari 180 studi penelitian
yang dirancang untuk mengukur efektivitas pelatihan persepsi motorikpada
prestasi akademik dan program tersebut
memberi sedikit kontribusi ke daerah – daerah ( Kavale and Mattson 1983 ).
Banyak program persepsi motorik dan kurikulum kali ini
menggabungkan pendekatan ekologis. Kegiatan gerakan tertentu atau ketramppilan
yang sengaja dilakukan dalam berbagai kondisi lingkungan. Dengan cara itu,
persepsi adalah khusus untuk anak individu dan lingkungan hidup yang dirasakan
dalam konteks menyediakan ( Winnick 2000 ).
KESIMPULAN
Ø Program pelatihan persepsi
motorik banyak elemen yang sama seperti program terkemuka berbasis perkembangan
pendidikan jasmani.
Ø Banyak ketrampilan gerakan
diajarkan dalam kurikulum persepsi motorik baik readiness maupun perbaikan.
Ø Tujuan dari program persepsi
motorik adalah untuk meningkatkan kualitas
persepsi motorik melalui praktek dan
instruksi dalam berbagai kegiatan gerakan.
Ø Kesadaran tubuh, spasial,
kesadaran terarah dan temporal sebagai
sarana membimbing anak terhadap kontrol gerakan perbaikan dan efesiensi dalam
greakan fundamental berharga.
DAFTAR PUSTAKA
David l, L Gallahue dan John C Ozmun. 2002. Understanding Motor development Infants,
Children, Adolescents, Adults. Fifth
edition. McGraw-hill
http://en. Wikipedia.org/wiki/depth
perception
http://www.ehou.com/facts_5900878_perceptual-motor-skills . html#ixzz29RVhAioQ
Nama Ibnu Alif fatah
BalasHapusKlas x TKRO 4
Nama: Anjasmoro
BalasHapusKelas:xtp3
Nama : Ardiansyah Reza Affandi
BalasHapusKelas : X TKRO 2
Nama:mustofa
BalasHapusKelas:XTP 3
Nama:Tragis Rilawan
BalasHapusKelas:X tbsm 3
Nama:Tragis Rilawan
BalasHapusKelas:X tbsm 3
Nama:Tragis Rilawan
BalasHapusKelas:X tbsm 3
Nama :Muhammad adel saputra
BalasHapusKelas :X TP 3