A.
Tahapan Perkembangan Motorik Anak Usia Dini
Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan
gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn
kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun,
adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan
system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan kemampuan motorik
merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmani yang terkoordinasi antar
pusat syaraf, urat syaraf dan otot.
Setiap
anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal
mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk
mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin banyak yang
dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Jika kurang
mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti anda boleh memaksa
si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman, atau rasa takut dapat
mengganggu usaha yang dilakukan si kecil.
Berikut tahapan perkembangan motorik halus anak berdasarkan
tahapan usianya:
1.
Perkembangan fisik/motorik usia 0-1 tahun
Transformasi
anak dari bayi yang nyaris tidak mempunyai kendala atas gerakan kepala, tangan,
tungkai dan badan saat lahir menjadi seseorang yang mungkin mengayunkan langkah
pertama di usia 1 tahun adlaah salah satu beda yang paling jelas terlihat dari
perkembangan gerakan selama tahun pertama anak. Kemajuan yang luar biasa dalam
kematangan perkembangan fisik anak akan kita saksikan. Kemajuan yang luar biasa
dalam kematangan perkembangan fisik anak akan kita saksikan. Perkembangan
diawali dengan gerak reflek sesaat setelah lahir yang akan berubah menjadi
gerakan yang disadari. Gerak refleks setelah lahir diperlukan untuk bertahan
hidup seperti mengisap, menelan, berkedip, merenggutkan lutut, menggenggam ibu
jari kaki dan menggenggam tangan. Gerakan reflek yang berkurang berguna seperti
reflek menggenggam ibu jari kaki dan menggenggam ibu jari tangan secara
bertahap akan berkurang dan menghilang sebelum usia 1 tahun karena otak kecil
(cerebellum) yang mengendalikan keseimbangan berkembang dengan cepat selama setahun
awal kehidupan bayi.
a. Koordinasi Tubuh.
Koordinasi
antara kemampuan meraba, melihat, dan mendengar terjadi secara bertahap. - Saat
usia lahir sampai satu bulan, kedua tangan bayi masih mengepal - Usia 2 bulan,
kepalan tangan bayi sudah mulai membuka - Usia 3 bulan, bayi sudah memiliki
kemampuan untuk memegang benda - Usia 4 bulan, bayi sudah dapat bermain dengan
kedua tangannya. - Usia 5 bulan, mulai terbentuk koordinasi antara tangan
dengan kemampuan melihat (optik). Pada usia, bayi sudah mampu mengarahkan
tangannya ke arah benda dan memiliki keinginan untuk menjangkaunya. - Usia 6
bulan bayi sudah mampu memindahkan dan memegang mainan dengan seluruh telapak
tangannya . - Usia 7 bulan, bayi sudah dapat memegang benda dengan kedua
telapak tangannya. - Usia 9 bulan , bayi gemar melemparkan mainannya. - Usia
10-11 bulan, koordinasi antara jari tangan mulai tampak. Bayi mampu menjepit
mainan dengan salah satu tangannya. - Usia 12 bulan, bayi mampu meletakkan
benda ke tangan orang lain.
b. Duduk
Kemampuan
bayi untuk dapat duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan terjadi pada usia yang
sangat bervariasi dibandingkan dengan kemampuan koordinasi. Hal ini tergantung
pada temperamen dan berat badan bayi. Kemampuan bayi yang gemuk cenderung lebih
lambat dibandingkan dengan bayi yang ukuran tubuhnya normal. Untuk duduk, bayi
memerlukan latihan kekuatan kepala, leher, bahu, dada, dan tubuh. Bayi usia 0-3
bulan , belum mampu untuk mengangkat kepalanya. Kemampuan mengangkat kepala dan
bahu terjadi pada usia bayi 4-6 bulan dalam posisi tengkurap. Seiring dengan
bertambahnya usia maka kemampuan bayi untuk duduk pada posisi yang lebih
sempurna semakin berkembang. Pada usia 6 bulan, bayi sangat senang jika
tubuhnya di tarik untuk didudukkan. Pada usia 7 bulan, bayi telah memiliki
kemampuan memainkan kakinya. Pada usia 8-9 bulan, bayi mulai belajar mengangkat
badan untuk duduk dan sudah mampu duduk dengan bantuan orang lain. Pada usia 10
bulan, bayi sudah mampu duduk karena leher, bahu dan tubuh bayi semakin kuat.
Bayi sudah memiliki kemampuan untuk menguasai kepala dan bagian dadanya dengan
mantap. Pada usia 11 bulan, bayi sudah mampu duduk bebas dengan keseimbangan
yang mantap. Pada usia 12 bulan, bayi telah duduk dengan sempurna.
c. Merangkak
Refleks
adalah gerakan naluri dibawah sadar yang akan berubah menjadi gerakan sadar
pada saat bayi berusia 3 bulan. Reflek melangkah akan mengawali gerakan
merangkak pada bayi. Merangkak merupakan gerakan yang rumit bagi bayi karena
memerlukan tenaga dan keseimbangan. Merangkak baru dapat dilakukan jika
otot-otot untuk mengangkat kepala sudah kuat dan mampu menopang berat badan
dalam keadaan tangan menelungkup di bawah perut. Merangkak baru dapat dilakukan
bayi pada usia 8 bulan. Namun, ada kemungkinan beberapa bayi tidak pernah belajar
merangkak, tetapi hanya belajar duduk, berdir, dan akhirnya berjalan. Kemampuan
bayi untuk dapat merangkak semakin sempurna dengan bertambahnya usia. Berikut
ini diuraikan tentang tahap-tahap kemampuan bayi untuk dapat merangkak secara
sempurna. Pada usia 9 bulan, bayi mulai dapat merayap. Pada usia 10 bulan, bayi
mampu mengayunkan tangan dan lututnya. Kondisi seperti ini merupakan gerakan
awal untuk merangkak maju. Pada usia 11 bulan, bayi mulai mampu merangkak
dengan kedua tangan dan kedua kakinya. Pada usia 12 bulan, bayi sudah mampu
merangkak secara sempurna.
d. Berjalan
Kemampuan
bayi untuk dapat berjalan ditentukan oleh semangat dan keberanian bayi serta
peran lingkungan sekitarnya. Seperti kemampuan merangkak, kemampuan bayi untuk
dapat berjalan mengalami proses. Usia 0-4 bulan, bayi belum mampu berjalan.
Namun jika bayi bisa diberdirikan, secara langsung akan mengambil posisi
berjalan. Usia 5-6 bulan, bayi akan mengambil alih keseimbangan jika
diberdirikan. Artinya ia akan mencoba untuk menjaga keseimbangan tubuhnya
sendiri sejalan dengan matangnya mekanisme urat syaraf sehingga gerakan yang
dikendalikan lebih banyak dan lebih baik. Terutama di daerah batang tubuh.
Kemudian ke daerah kaki. Perkembangan motorik diteruskan dari sendi, utama ke sendi
yang lebih kecil (secara proximodistal) dalam menjangkau suatu benda. Bayi akan
menggunakan bahu dan sikunya sebelum menggunakan pergelangan dan jari tangan.
Usia 7-8 bulan, bayi akan merasa senang jika kedua lengannya dipegang dan akan
berjalan melonjak-lonjak jika diberdirikan. Adat Jawa akan mengabadikan kondisi
ini dengan upacara turun tanah (mudun lemah). Usia 11 bulan, bayi sangat senang
belajar dengan cara dititah (kedua tangannya dipegang). Usia 12 bulan atau
lebih, bayi sudah memiliki keinginan untuk belajar melangkah sendiri tanpa
bantuan orang lain. Bayi akan melangkah dari satu orang ke orang lain dengan
penuh keceriaan. Pada awalnya, telapak kaki bayi tampak datar. Ketika bayi
mulai belajar berdiri dan berjalan, otot-otot kaki akan terlatih dan membentuk
lengkungan kaki. Harus diperhatikan bahwa kemampuan berjalan dapat dilakukan
bayi jika otot-otot, syaraf, dan tulang telah kuat sempurna. Dalam hal ini,
orang tua jangan memaksakan kemampuan bayi untuk dapat berjalan jika fungsi
otot-otot, syaraf, dan tulang belum tumbuh dan berkembang secara sempurna. Jika
orang tua memaksakan agar anaknya dapat berjalan dengan segera maka kemungkinan
munculnya gangguan fisik dapat terjadi.
2.
Perkembangan fisik/motorik usia 1-3 tahun
Pada usia saat ini perkembangan motorik anak semakin
meningkat dari mampu berjalan “terhuyun-huyun yang belum mantap” menjadi anak
yang menguasai berbagai keterampilan fisik yang kompleks, seperti melempar,
menangkap, berlari, menjaga keseimbangan, dan menendang. Tentu saja, keterampilan
bergeraknya terus berkembang pada tahun-tahun berikutnya, tetapi selama masa
ini, kemampuan fisik tingkat tinggi mulai muncul. Kebanyakan balita cukup
konten untuk mencoret-coret dengan krayon di atas kertas (dan hal lain yang
kebetulan berada di sekitarnya), untuk tumpukan blok bukan hanya membenturkan
mereka bersama-sama, dan menggunakan peralatan ketika makan. Semua keterampilan
ini membutuhkan latihan, jadi pastikan untuk memberikan banyak kesempatan anak
Anda untuk melakukannya, dan jangan mengharapkan kesempurnaan dalam hari atau
minggu untuk datang. Pada usia 2 tahun Keterampilan motorik kasar benar-benar
meningkatkan selama setahun sebagai kekuatan 2-tahun dan koordinasi nyata
meningkat. Pada anak usia 2,5 tahun kebanyakan mereka bisa melompat dari tanah
dengan kedua kaki, dan pada saat anak mencapai ulang tahun ketiga mereka,
mereka biasanya bisa naik sepeda roda tiga dan keseimbangan selama beberapa
detik pada satu kaki. Periode antara 2 dan 3 tahun motorik halusnya adalah
ketika menulis umumnya menjadi lebih disengaja, dan anak-anak biasanya belajar
menggambar (dan mengenali) lingkaran. Pada usia 2 tahun biasanya mampu
menanggalkan pakaian mereka sendiri dan bahkan membantu dengan tugas
berpakaian.
3.
Perkembangan fisik/motorik usia 4-6 tahun
Anak-anak pada usia prasekolah mengkonsolidasikan dan
mengalami kemajuan dalam keterampilan fisik yang telah dikembangkannya di
tahun-tahun awal. Tantangan koordinasi yang sebelum ini dihindarinya, seperti
melompat dengan satu kaki, melompat dengan kedua kaki diangkat bersama, dan
menjaga keseimbangan, sekarang dapa dilakukannya dan dia berusaha melakukan
banyak aktivitas. Tentu saja masih diperlukan waktu yang lama sebelum dia
mencapai kompetensi total dalam bidang-bidang ini. Tapi dia secara bermakna
lebih gesit dan atletik daripada sebelumnya. Perbedaan dalam kemamuan bergerak
antara anak yang baru berjalan dan anak prasekolah amat mencolok. Anak senang
mempraktekkan keterampilan fisik baru ini, baik di rumah, di kelompok bermain,
atau di taman.
a. Transformasi fisik
Alasan utama penyebab kematangan
keterampilan bergerak ini adalah perubahan fisik yang penting terjadi antara
usia 2.5 dan 5 tahun. Tinggi tubuh anak-anak berambah sekitar 8 cm lebih tinggi
setiap tahunnya dan berat badannya sertambah sekitar 3 kg. ukuran kepalanya
menjadi lebih kecil dibandingkan dengan bagian badan yang lain, dan wajahnya
menjadi lebih besar dalam persiapan untuk mengoordinasi rangkain gigi kedua
yang akan muncul dalam beberapa tahun.
b. Perkembanan gerakan
Keterampilan
fisik anak menjadi semakin baik. Pada usia ini, anak amat senang menggunakan
keterampilan motoriknya yang semakin baik, bakan ketika aktivias itu berbahaya.
Banyak orang tua merasa bahwa anak mereka menjadi sedikit pemberani di tahap
ini, sebagai hasil dari antusiasme prasekolah yang biasa. Pastikan anak
mempunyai banyak peluang untuk menjajaki dengan aman, jadi anak tidak perlu
mengambil risiko yang membahayakan dirinya ketika berpetualang dan bergembira.
Tempat bermain di luar rumah/sekolah yang dibangun dengan baik dan ayunan dan
bagian yang dapat berputar-putar, kerangka untuk dipanjat dan alok untuk
melatih keseimbangan badan amat menyenangkan anak dan dapat membantu menjaga
rangsanan rasa ingin tahunya dalam keindahannya. Saran ayang dirancang dengan
pertimbangan keselamatan anak-anak lebih diutamakan.
B.
Bentuk Stimulasi dan Tabelnya
Pencapaian kemampuan motorik halus (adiftif) anak akan
tampak pada usia 2-5 tahun. Berikut tahapan kemampuan sesuai usia yang dapat
dimiliki oleh seorang anak:
Usia 0 – 1
tahun => Di usia 3-4 bulan kandungan, janin sudah menunjukkan gerakan tubuh
pertamanya, yang semakin bertambah sejalan dengan pertambahan usia kehamilan.
Gerakan kedua muncul saat bayi lahir, yaitu gerak refleks. “Gerakan seperti
mengisap puting susu ibu, gerak refleks tangan dan kaki, mengangkat kepala saat
ditengkurapkan, dan membuka jari saat telapak tangannya disentuh, merupakan
gerakan refleks yang bertujuan untuk bertahan hidup,” gerak refleks seharusnya
distimulasi agar kemampuan awal si kecil terbentuk. Contohnya, bila gerak
refleks tangan distimulasi dengan baik, dalam usia 2-3 bulan, bayi memiliki
kemampuan menggenggam benda-benda yang berukuran besar. Stimulasi yang bertahap
dan berjenjang akan memberikan manfaat dalam kemampuan dan keterampilan
menggenggam pada bayi. Bayi akan mampu menggenggam benda-benda yang lebih kecil
hingga akhirnya bisa menggenggam sendok atau pensil warna. Kemampuan kinestetik
lain yang mesti dimiliki bayi usia 3-6 bulan adalah merayap dan merangkak.
Kemampuan ini merupakan awal dari perkembangan bergerak maju, duduk, berdiri,
dan berjalan. Orangtua bisa menempatkan bola warna-warni di depan bayi saat ia
tengkurap. Warna-warni akan menarik bayi untuk mengambil dengan berusaha
bergerak maju. Setelah merangkak, anak akan belajar berjalan. Untuk berjalan,
diperlukan kekuatan otot kaki, punggung, perut, keseimbangan tubuh, koordinasi
mata-tangan-kaki, serta aspek mental, emosional, dan keberanian. Dengan
banyaknya aspek yang terlibat dalam proses berdiri dan berjalan, jumlah sel
otak yang terstimulasi pun bertambah banyak. Saat belajar berjalan, anak
mencoba merambat dan berdiri sambil berpegangan benda-benda yang kuat.
Usia 1 - 2
tahun => Di usia setahun, seluruh kemampuan dan keterampilan kinestetiknya
sudah terbentuk. Untuk itu, perlu diberikan pengembangan stimulasi dengan
penambahan pada bentuk, media, tingkat kesulitan, dan lainnya. Pada usia ini
kemampuan perkembangan motorik halus yang dimiliki pada anak biasanya berupa
mencontoh bentuk-bentuk yang melingkar, mampu menyusun dan membangun tugu yang
terdiri dari 7 buah balok, memasukan sendok kosong kedalam mulut dengan benar.
Sebagian anak juga mampu membuka satu persatu halaman bukunya, memegangi gelas
dengan satu tangan. Bahkan ada anak yang dapat menggunting dan melipat kertas
sambil bercakap-cakap. Sedangkan cara yang mudah untuk mengembangkan kemampuan
motorik kasar pada usia ini adalah dengan banyak bermain bersama anak seperti berlari,
melompat, melempar, menangkap, berguling, dan lain-lain. Anak akan lebih mudah
belajar melempar daripada menangkap. Agar kemampuan anak menangkap bola atau
benda bertambah, rajin-rajinlah orangtua bermain lempar-tangkap bola. Dengan
cara ini pula kemampuan koordinasi mata dan tangan anak akan terlatih. Bila
anak sudah mampu menangkap dan melempar, tingkat kesulitannya bisa ditambah.
Contohnya, menambah jarak lempar-tangkap, mengganti bola yang lebih besar
dengan yang kecil, serta arah lemparan semakin cepat. Teknik-teknik tersebut
akan membantu menguatkan otot-otot lengan anak serta mengembangkan keterampilan
motorik halus dan kasar, koordinasi mata-tangan, visual-spasial, kecepatan
reaksi, dan kelenturan. Kesemuanya, menurut Bambang, merupakan respon dari
sel-sel otak. Keterampilan motorik halus dan kasar berguna untuk kemampuan
menulis, menggambar, melukis, dan keterampilan tangan lainnya. Anak juga bisa
dilatih mengembangkan otot kaki, misalnya menendang bola, melompat dengan dua
kaki, serta menaiki anak tangga (tentu dibantu orang dewasa).
Usia 3 – 4
tahun => pada usia ini anak mampu membuat garis lurus, menyusun 9 buah
balok, memasukan sendok berisi makanan kedalam mulut tanpa banyak yang tumpah.
Di usia ini anda dapat mengajarinya menulis. Sebab diantara usia 3,5 – 4,5
tahun, pengendaliaan otot dan jari-jari yang diperlukan untuk menulis
simbol-simbol lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan koordinasi organ-organ
bicara yang dibutuhkan untuk perkembangan bahasanya. Selain itu pada usia ini
anak dapat menggambar mengikuti bentuk, menarik garis vertikal, menjiplak
bentuk lingkaran, membuka menutup kotak, dan menggunting kertas mengikuti pola
garis lurus. Dapat menggambar dan mencoret-coret huruf meski dalam bentuk
kasar. Mampu mengenakan bajunya sendiri. Selain itu pada usia ini anak dapat
menggambar sesuatu yang diketahui, bukan yang dilihat, mulai menulis sesuatu
dan mampu mengontrol gerakan tangannya, menggunting zig zag, melengkung,
membentuk dengan lilin, dan menyelesaikan pasel 4 keping. Di usia ini,
keterampilan dan kemampuan anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan anak usia
1-2 tahun. Perbedaan yang nyata hanya pada kualitasnya. Anak usia 3-4 tahun
berlari lebih cepat ketimbang anak usia 1-2 tahun, lemparannya lebih kencang,
dan sudah mampu menangkap dengan baik. Kemampuan motorik kasar otot kaki anak,
selain berjalan dan berlari cepat, antara lain mampu melompat dengan dua kaki,
memanjat tali, menendang bola dengan kaki kanan dan kiri. Untuk motorik kasar
otot lengan, anak mampu melempar bola ke berbagai arah, memanjat tali dengan
tangan, mendorong kursi, dan lainnya. Kemampuan yang melibatkan motorik halus
untuk koordinasi mata-tangan, yaitu mampu memantul-mantulkan bola beberapa
kali, menangkap bola dengan diameter lebih kecil, melambungkan balon,
keterampilan coretan semakin baik. Agar kemampuan dan keterampilan motorik
halus serta kasar kian berkembang, anak bisa diberikan stimulasi kinestetik. Ia
mencontohkan beberapa hal seperti berjalan atau berlari zigzag, berjalan dan
berlari mundur untuk mengembangkan otak kanan, melompat dengan dua kaki ke
berbagai arah, menendang bola dengan kaki kanan atau kiri ke berbagai arah,
melempar bola ke berbagai arah dengan bola sedang sampai kecil, melempar bola
ke sasaran seperti huruf, angka, atau gambar, menangkap bola dari berbagai
arah, bermain bulutangkis, mencoret-coret berbagai bentuk geometri untuk
mengembangkan otak kiri dan kanan, serta menggerakkan kedua tangan dan kaki
dengan memukul drum mainan.
Usia 4 - 6
tahun => pada usia ini anak mampu melipat kertas menjadi bentuk segitiga,
dapat secara tepat menggambar bentuk kotak, huruf, dan angka. Dalam permainan
ia sudah bisa menangkap bola kecil dan melemparkannya kembali dengan lebih
baik. Bahkan ia sudah bisa berjalan meniti garis lurus. Untuk usia ini anak
juga dapat melipat, menggunting sesuai pola, menyusun mainan konstruksi
bangunan, mewarnai lebih rapi tidak keluar garis, dan meniru tulisan. Pada usia
5-6 tahun, hampir seluruh gerak kinestetiknya dapat dilakukan dengan efisien
dan efektif. Gerakannya pun sudah terkoordinasi dengan baik. Namun, pada anak
kelompok usia ini lebih menyukai permainan yang tidak banyak melibatkan motorik
kasar. Mereka lebih menyukai permainan yang menggunakan kemampuan berpikir
seperti bermain puzzle, balok, bongkar pasang mobil, serta mulai tertarik pada
games di komputer maupun play station.
Tabel
Usia
|
Kemp.motorik
halus
|
Bentuk
stimulasi
|
1-2
tahun
Usia
3-4 tahun
Usia
4-6 tahun
|
mengambil benda kecil dengan ibu jari atau telunjuk
membuka
2-3 halaman buku secara bersamaan
menyusun
menara dari balok
memindahkan air dari gelas ke gelas lain
belajar
memakai kaus kaki sendiri
menyalakan TV dan bermain remote belajar
mengupas pisang
mencoret-coret dengan 1 tangan
menggambar garis tak beraturan
memegang
pensil
belajar
menggunting
mengancingkan baju
dan
memakai baju sendiri
menggambar
manusia
mencuci tangan sendiri
membentuk benda dari plastisin
membuat
garis lurus dan lingkaran cukup rapi
menggunting dengan cukup baik
melipat
amplop
membawa
gelas tanpa menumpahkan isinya
memasikkan benang ke lubang besar
|
Menjumput kismis
Berikan
buku tulis atau bacaan
Berikan balok
Berikan 2 gelas dan air
Biarkan anak memakai kaos kaki sendiri
Memencet
tombol TV
Berikan
anak buah pisang
Berikan anak
pensil dan kertas
Berikan buku
gambar dan pensil
Berikan
pensil
Berikan
gunting dan kertas
Suruh anak mengancing pakaiannya sendiri
Berikan pensil dan buku
gambar
Perintah anak untuk ke wastafel dan cuci
tangan
Berikan plastisin
Berikan anak
kertas dan pensil
Berikan gunting
Berikan anak kertas lipat
Berikan anak gelas
yang berisi air
Berikan anak benang dan balok yang berlubang
suruh anak memasukan
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar