Senin, 27 April 2020


KEBUGARAN JASMANI

BUGAR DI RUMAH SAJA 

Kebugaran jasmani atau phisical fitness yaitu kemampuan seseorang dalam melakukan aktifitas kehidupan sehari-hari tanpa melakukan kelelahan yang berarti. Kebugaran jasmani ada yang berhubungan dengan kesehatan (health related fitness) dan keterampilan (skill related fitness).



Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan kesehatan (heat related fitness) meliputi: daya tahan jantung paru, daya tahan otot, kekuatan otot, kelentukan dan komposisi tubuh.

Kebugaran jasmani yang berhubungan dengan keterampilan adalah
kecepatan, kekuatan, daya ledak (power), kelincahan, keseimbangan dan koordinasi. Menjaga tubuh supaya tetap bugar dan meningkatkan kualitas kebugaran merupakan bentuk bersyukur kepada Allah SWT. Menjaga kebugaran dimasa pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita untuk tetap berada di rumah harus dilakukan. melakukan aktivitas fisik sanagt membantu dalam meningkatkan daya tahan tubuh.

Materi PJOK minggu ini adalah program latihan kebugaran jasmani yang bisa di lakukan di rumah. 

LATIHAN KEBUGARAN JASMANI





















Keterangan gambar:

Part 1

Latihan kardio/latihan jantung                                
Level 1 : Jalan 30 menit
                                                                               
Level 2 : joging ringan ditempat  30 menit
                                                                               
Level 3 : lari di tempat cepat 30 menit

Part 2
Latihan Beban diri

Item latihan beban diri yaitu slow climbers, lunges dan squot

Level 1
Level 2
Level 3
Pengulangan
6x
10x
12x
Jumlah set
3 set
5 set
7 set


Lakukan aktivitas pada gambar sesuai dengan level kemampuanmu dan tingkatkan level perlahan. Selamat mencoba!!. Salam sehat dan Bahagia😍😍TETAP SEMANGAT!!😍😍

TUGAS

KERJAKAN QUIZ KEBUGARAN JASMANI
BUATLAH VIDEO DENGAN GERAKAN SEPERTI PADA GAMBAR MASING-MASING GERAKAN DILAKUKAN KANAN 5X, KIRI 5X
UP LOAD VIDEO KE YOUTUBE KIRIM LINK KE VIDIO KEBUGARAN JASMANI

Daftar Pustaka


MACAM-MACAM GERAK


Dalam bahasa indonesia kata motor dan movement diterjemahkan sebagai gerak atau gerakan tanpa mengandung perbedaan didalamnya.

Menurut Anita Harrow(1971) gerakan manusia dapat dikelompokkan sebagai berikut :
• Gerakan refleks : gerakan/tindakan manusia yang timbul sebagai refleks terhadap suatu simultan tanpa keterlibatan kesadaran

• Gerakan Dasar fundamental : pola gerakan untuk ketangkasan gerak yang lebih kompleks. Malina (1991),Dauer dan panggarazi(1986) serta kogan berpendapat gerak dasar fundamental dibagi atas gerak lokomotor, non lokomotor dan manipulasi

• Kemampuang mengamati :Kemampuan perseptual/kemampuan mengamti membantu seseorang menafsirkan stimulasi secara tepat sehingga ia mampu menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan dapat menghasilkan perilaku yang efektif dan efisien

• Kemampuan Fisik : Karakteristik fungsional dari semua organ kekuatan apabila kemampuan tersebut dikembangkan pada seseorang ia akan mempergunakannya secara benar dan efisien dalam melakukan suatu gerakan.

• Gerakan ketrampilan

• Kemampuan komunikasi

Perilaku gerak dapat dibagi menjadi 3 yaitu : 
1.  Mengacu pada stabilisasi/non lokomotor (gerakan yang tidak menyebabkan pelakunya berpindah tempat seperti membungkuk, memutar, mengayun dll).
2. Gerak lokomotor (gerakan yang mencakup proyeksi tubuh terhadap ruang eksternal dengan pengubahan lokasi baik vertikal maupun horizontal misal : lari, loncat dll).
3. Menyangkut kemampuan dasr manipulasi (usaha mengalihkan kekuatan objek-objek seperti memukul, melempar dll)

GERAK LOKOMOTOR

Menurut Sayuti Sahara (2003) gerak lokomotor merupakan gerak dasar yang menjadi fondasi untuk dipelajari diperkenalkan pada anak usia dini.

Gerak dasar tersebut meliputi :
a. Berjalan
: Perpindahan berat badan dari satu kaki ke kaki lain dengan salah satu kaki tetap kontak dengan tempat bertumpunya sepanjang kegiatan itu berlangsung.
Ciri berjalan : terlihat mudah, langkah sudah berirama, pemindahan berat badan sudah lancar dan mulus.
Masalah yang timbul atara lain : mengayun bagian sisi yang sama,gagal melakukan tekuka n pergelangan kaki, postur tubuh yang tidak benar ditandai dengan mengangkat kepala dan tubuh bagian atas ke depan

b. Berlari
: Kelanjutan gerak dari berjalan dan memiliki ciri khusus pada fase melayang di udara (tidak tertumpu)dari salah satu kaki.jogging merupakan istilah populer dari lari. Pada umumnya lebih lambat,lebih memantul serta langkah yang lebih pendek
Masalah yang timbul antara lain: berlari dengan tubuh yang ditegakkan, berlari dengan tumit, berlari dengan kaki berputar ke dalam atau ke luar.

c. Meloncat dan mendarat

Meloncat melibatkan gerakan yang mengarahkan seluruh tubuh berada di udara sesaat.meloncat sealu berkaitan dengan mendarat, pengerahan tersebut dapat dilakukan oleh satu atau dua kaki. Melncat dilakukan dengan tujuan mencapai ketinggian atau jarak tertentu, seperti vertical jump dan standing board jump.
Proses meloncat untuk tujuan mencapai ketinggian tertentu dilakukan dengan cara kedua lutut dibengkokan , lengan dibengkokkan dan dibawa ke bawah , pada saat kedua lutut diluruskan , kedua lengan diayun ke atas. Saat diudara seluruh tubuh diluruskan , mendarat harus dengan ujung telapak kaki dan kedua lutut sedikit bengkok.
Proses meloncat untuk tujuan mencapai jarak tertentu dengan dilakukan dengan cara badan dicodongkan ke depan, kedua lengan diayun kebelakang dan diayun kembali ke depan sekuat-kuatnya.

- Meniti dan memanjat

Memanjat merupakan gerkan yang dilakukan ke atas maupun ke bawah dengan menggunakan tangan dan kaki dengan badan bagian atas dan lengan sebagai kontrol yang paling utama.
Gerakan ini merupakan kelanjutan dari merangkak yang umumnya dilakukan sebelum si anak dapat berjalan , khususnya bila tersedia sarana untuk melakukan kegiatan tersebut.memanjat dan meniti dapat dilakukan pada tangga, jenjang tali atau tambang.Ada dua kegiatan utama dalam memanjat tali yaitu : memanjat tali dan ayunan

GERAKAN NONLOKOMOTOR (STABILISASI)

Gerakan nonlokomotor merupakan ketrampilan stabil, gerakan yang dilakukan tanpa atau hanya sedikit sekali bergerak dari daerah tumpuannya.Gerakan stabilisai termasuk didalamnya seperti :
Steching penguluran otot atau sekelompok otot, pelurusan sendi atau persendian tubuh dengan tujuan membuat badan memanjang.Gerakan penguluran umumnya selain untuk meningkatkan kelenturan atau keleluasaan gerak sendi yang harus dilakukan secara terkontrol.

Bending : membengkokkan bagian tubuh pada setiap persendiannya, dimana struktur sendi akan menentukan keleluasaan gerak setiap sendi yang dihasilkannya. Gerakan ini juga merupakan gerakan persiapan untuk penguluran dan keduanya dapat membantu menghasilkan kekuatan maksimum, kecepatan dan jarak dalam gerakan kombinasi.

GERAKAN MANIPULATIF

melibatkan tindakan mengontrol suatu objek khususnya tangan dan kaki . ada dua klasifikasi gerakan manipulatif yaitu : reseptif dan propulsif
Ketrampilan reseptif adalah menerima suatu objek seperti menagkap dan ketrampilan propulsif memiliki ciri pengerahan gaya atau kekuatan terhadap suatu objek seperti memukul, melempar, memantul atau menendang.
Beberapa kegiatan yang termasuk didalam gerakan manipulatif adalah menggelindingkan bola, melempar dan menangkap, menahan/trapping, memantul atau mendribbling, memukul
Pada dasarnya gerakan melempar sulit dilepaskan dari gerakan menangkap.dilihat dari gerakannya, frekuensi gerak melempar berbanding dengan frekuensi gerak menangkap.jenis lain dari menangkap atau menahan bola yang dilakukan tanpa menggunakan tangan.Bouncing dan dribbling memerlukan koordinasi mata dan tangan.

Kesimpulan

Perkembangan adalah proses yang kompleks dan berkesinambungan yang meliputi rentang kehidupan. Agar dapat membedakan beberapa aspek perkembangan dan pertumbuhan serta ketepatan penggunaan terminologinya perlu penafsiran perbendaharaan kata yang tepat dan memahami kenyataan-kenyataan khusus. Lebih lanjut, diperlukan adanya studi tentang pertumbuhan yang ditinjau dari dari bermacam-macam teori yang menunjukkan studi perkembangan.
Motorik adalah terjemahan dari kata “motor” yang menurut Gallahue adalah suatu dasar biologi atau mekanika yang menyebabkan terjadinya suatu gerak.

MOTORIK HALUS adalah gerakan yang menggunakan otot-otot halus atau sebagian anggota tubuh tertentu, yang dipengaruhi oleh kesempatan untuk belajar dan berlatih. Misalnya, kemampuan memindahkan benda dari tangan, mencoret-coret, menyusun balok, menggunting, menulis dan sebagainya.

Perkembangan fisik/motorik diartikan sebagai perkembangan dari unsur kematangan dan pengendalian gerak tubuh. karena keterampilan motorik halus membutuhkan kemampuan yang lebih sulit misalnya konsentrasi, kontrol, kehati-hatian, dan koordinasi otot tubuh yang satu dengan yang lain.

MOTORIK KASAR adalah gerakan yang menggunakan otot-otot besar meliputi gerak dasar pada manusia seperti berjalan, lari, lompat , lempar. anak usia 4-6 tahun berada pada tahapan fundamental movent yang berarti pada usia ini gerak dasar sedang berkembang pesat.



Selasa, 14 April 2020

SEPAKBOLA X


SEPAK BOLA

Assalamualikum warrahmatullahi wa barakatuh
Dimasa pandemi covid-19 sekarang ini pastinya aktivitas olahraga sangat terbatas. Bagi pecinta olahraga sepak bola tentunya ini tidak menyenangkan karena tidak dapat bermain dengan teman satu tim. Walau begitu social distancing jangan dijadikan alasan untuk tidak berolahraga. Kali ini kita akan membahas latihan untuk menjaga kebugaran melalui olahraga Sepak Bola.

Sepakbola adalah permainan olahraga beregu yang dimainkan masing– masing oleh sebelas orang dengan nama kesebelasan, tujuh orang dengan nama ketujuhan dan lima orang dengan nama kelimaan termasuk masing– masing seorang  penjaga gawang. Dalam permainan sepakbola, para pemain menggunakan keterampilan kakinya dan anggota badan lainnya kecuali penjaga gawang boleh seluruh bagian tubuhnya. Dalam perkembangannya sepakbola ketujuhan dan kelimaan sering dimainkan di dalam ruangan dengan nama indoor soccer atau yang sedang berkembang dan semarak sekarang adalah futsal. Untuk bermain sepakbola diperlukan lapangan yang rata berbentuk empat persegi panjang. Lebar dan panjang berbanding 3 dan 4. Sebuah bola dari kulit dibutuhkan oleh kedua regu untuk main bersama. Permainan sepakbola dipimpin oleh seorang wasit dan dua orang penjaga garis.

Tujuan masing–masing regu ialah memasukkan bola sebanyak–banyaknya dan mempertahankan supaya gawangnya sendiri terhindar dari kemasukkan bola oleh lawan.

Permainan sepakbola dilakukan dalam dua babak, yang masing–masing babak berlangsung paling lama 45 menit dan bila diperlukan ada tambahan waktu yang tidak lebih dari 10 menit (injury time). Pada babak kedua diadakan pertukaran tempat. Para pemain memakai sepatu khusus (sepatu bola), serta kostum yang berbeda warna  antara kedua regu, sedangkan penjaga gawang mengenakan kostum khusus dan berbeda dengan pemain lainnya.

1. KICKING/ MENENDANG BOLA
Menendang bola adalah salah satu karakteristik permainan sepakbola yang paling dominan. Tujuan utama menendang bola yaitu untuk mengumpan (passing), dan menembak kearah gawang (shootig at the goal). Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola

menendang dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu Menendang menggunakan kaki bagian dalam, Menendang dengan kaki bagian luar, dan menendang dengan punggung kaki.

2. CONTROLING/ MENGONTROL BOLA
Mengontrol bola atau menghentikan bola bertujuan untuk mengontrol bola, yang termasuk didalamnya adalah untuk mengatur tempo permainan, mengalihkan laju permainan, dan juga memudahkan untuk passing. mengontrol bola dapat menggunakan bagian tubuh yaitu telapak kaki, punggung kaki, paha, dada dan perut.

3. DRIBLING/ MENGGIRING BOLA
Menggiring bola yaitu teknik menendang terputus – putus atau pelan, oleh karenanya bagian kaki yang dipakai ketika menggiring bola sama dengan bagian kaki yang dipakai untuk menendang bola. Menggiring bola bertujuan antara lain untuk mendekati jarak kesasaran, melewati lawan, serta menghambat permainan.

4. HEADING/ SUNDULAN BOLA
Sundulan adalah teknik dalam permainan sepak bola yaitu menerima bola dengan menggunakan kepala.

Sekarang ini jelas kita tidak dapat bermain sepak bola dilapangan standar ataupun bermain futsal karena kita diwajibkan untuk Dirumah Saja!. Untuk mengisi waktu luang kita tetap bisa memainkan Sepak bola sendiri atau dengan anggota keluarga yang lain.
Permainan yang akan dilakukan adalah JUGGLING, dalam sepak bola juggling merupakan aktivitas mempertahankan bola untuk tetap berada di atas tanpa sekalipun menyentuh ke tanah. Aturan paling mendasar adalah bola sama sekali tidak boleh menyentuh tanah. Cara melakukan juggling:


Menggunakan 2 kaki
Dapat menggunakan adalah kaki. Dengan menggunakan kedua kaki untuk memainkan bola maka bola akan dapat lebih mudah dan lebih lama di atas. Selain kaki bila sudah mahir dapat menggunakan paha, dada, dan kepala.




Buat target
Buatlah target berapa lama bisa mempertahankan bola, contoh bila baru mampu menggunakan kaki buatlah target berapa kali dapat melakukan tendangan. Bila sudah mahir membuat target dengan waktu berapa lama waktu bisa mempertahankan bola contoh 30 detik, 1 menit dll. Target setiap latihan harus semakin meningkat.
Setelah target terpenuhi dan teknik semakin lancar teruslah membuat target sebanyak banyaknya.


TUGAS

Hari Rabu 15 April 2020 mengerjakan soal MATERI SEPAKBOLA



Hari Rabu 22 April 2020 membuat Video
Buatlah video juggling berdurasi minimal 1 menit maksimal 2 menit berisi:
1.    Perkenalan diri nama, kelas, sekolah
2.    Penjelasan tentang juggling
3.    Praktek juggling
4.    Penutup
5.    Kirim video ke alamat email windandut8prasepty@gmail.com
6.  Keluarkan kreatifitasmu buatlah video sekeren mungkin boleh di beri backsound. Bila tidak mempunyai bola standar dapat menggunakan bola plastik, botol, dll yang ada dirumah yang penting aman. 5 video terbaik ada sovenir menarik yang bisa kamu dapatkan.




Minggu, 12 April 2020

PERKMBANGAN MOTORIK USIA DINI


A. Tahapan Perkembangan Motorik Anak Usia Dini

Perkembangan motorik adalah proses tumbuh kembang kemampuan gerak seorang anak. Pada dasarnya, perkembangan ini berkembang sejalan dengn kematangan saraf dan otot anak. Sehingga, setiap gerakan sesederhana apapun, adalah merupakan hasil pola interaksi yang kompleks dari berbagai bagian dan system dalam tubuh yang dikontrol oleh otak. Perkembangan kemampuan motorik merupakan perkembangan pengendalian gerakan jasmani yang terkoordinasi antar pusat syaraf, urat syaraf dan otot.
Setiap anak mampu mencapai tahap perkembangan motorik halus yang optimal asal mendapatkan stimulasi tepat. Di setiap fase, anak membutuhkan rangsangan untuk mengembangkan kemampuan mental dan motorik halusnya. Semakin banyak yang dilihat dan didengar anak, semakin banyak yang ingin diketahuinya. Jika kurang mendapatkan rangsangan anak akan bosan. Tetapi bukan berarti anda boleh memaksa si kecil. Tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman, atau rasa takut dapat mengganggu usaha yang dilakukan si kecil.

Berikut tahapan perkembangan motorik halus anak berdasarkan tahapan usianya:

1. Perkembangan fisik/motorik usia 0-1 tahun

Transformasi anak dari bayi yang nyaris tidak mempunyai kendala atas gerakan kepala, tangan, tungkai dan badan saat lahir menjadi seseorang yang mungkin mengayunkan langkah pertama di usia 1 tahun adlaah salah satu beda yang paling jelas terlihat dari perkembangan gerakan selama tahun pertama anak. Kemajuan yang luar biasa dalam kematangan perkembangan fisik anak akan kita saksikan. Kemajuan yang luar biasa dalam kematangan perkembangan fisik anak akan kita saksikan. Perkembangan diawali dengan gerak reflek sesaat setelah lahir yang akan berubah menjadi gerakan yang disadari. Gerak refleks setelah lahir diperlukan untuk bertahan hidup seperti mengisap, menelan, berkedip, merenggutkan lutut, menggenggam ibu jari kaki dan menggenggam tangan. Gerakan reflek yang berkurang berguna seperti reflek menggenggam ibu jari kaki dan menggenggam ibu jari tangan secara bertahap akan berkurang dan menghilang sebelum usia 1 tahun karena otak kecil (cerebellum) yang mengendalikan keseimbangan berkembang dengan cepat selama setahun awal kehidupan bayi.

a. Koordinasi Tubuh.

Koordinasi antara kemampuan meraba, melihat, dan mendengar terjadi secara bertahap. - Saat usia lahir sampai satu bulan, kedua tangan bayi masih mengepal - Usia 2 bulan, kepalan tangan bayi sudah mulai membuka - Usia 3 bulan, bayi sudah memiliki kemampuan untuk memegang benda - Usia 4 bulan, bayi sudah dapat bermain dengan kedua tangannya. - Usia 5 bulan, mulai terbentuk koordinasi antara tangan dengan kemampuan melihat (optik). Pada usia, bayi sudah mampu mengarahkan tangannya ke arah benda dan memiliki keinginan untuk menjangkaunya. - Usia 6 bulan bayi sudah mampu memindahkan dan memegang mainan dengan seluruh telapak tangannya . - Usia 7 bulan, bayi sudah dapat memegang benda dengan kedua telapak tangannya. - Usia 9 bulan , bayi gemar melemparkan mainannya. - Usia 10-11 bulan, koordinasi antara jari tangan mulai tampak. Bayi mampu menjepit mainan dengan salah satu tangannya. - Usia 12 bulan, bayi mampu meletakkan benda ke tangan orang lain.

b. Duduk

Kemampuan bayi untuk dapat duduk, merangkak, berdiri, dan berjalan terjadi pada usia yang sangat bervariasi dibandingkan dengan kemampuan koordinasi. Hal ini tergantung pada temperamen dan berat badan bayi. Kemampuan bayi yang gemuk cenderung lebih lambat dibandingkan dengan bayi yang ukuran tubuhnya normal. Untuk duduk, bayi memerlukan latihan kekuatan kepala, leher, bahu, dada, dan tubuh. Bayi usia 0-3 bulan , belum mampu untuk mengangkat kepalanya. Kemampuan mengangkat kepala dan bahu terjadi pada usia bayi 4-6 bulan dalam posisi tengkurap. Seiring dengan bertambahnya usia maka kemampuan bayi untuk duduk pada posisi yang lebih sempurna semakin berkembang. Pada usia 6 bulan, bayi sangat senang jika tubuhnya di tarik untuk didudukkan. Pada usia 7 bulan, bayi telah memiliki kemampuan memainkan kakinya. Pada usia 8-9 bulan, bayi mulai belajar mengangkat badan untuk duduk dan sudah mampu duduk dengan bantuan orang lain. Pada usia 10 bulan, bayi sudah mampu duduk karena leher, bahu dan tubuh bayi semakin kuat. Bayi sudah memiliki kemampuan untuk menguasai kepala dan bagian dadanya dengan mantap. Pada usia 11 bulan, bayi sudah mampu duduk bebas dengan keseimbangan yang mantap. Pada usia 12 bulan, bayi telah duduk dengan sempurna.

c. Merangkak

Refleks adalah gerakan naluri dibawah sadar yang akan berubah menjadi gerakan sadar pada saat bayi berusia 3 bulan. Reflek melangkah akan mengawali gerakan merangkak pada bayi. Merangkak merupakan gerakan yang rumit bagi bayi karena memerlukan tenaga dan keseimbangan. Merangkak baru dapat dilakukan jika otot-otot untuk mengangkat kepala sudah kuat dan mampu menopang berat badan dalam keadaan tangan menelungkup di bawah perut. Merangkak baru dapat dilakukan bayi pada usia 8 bulan. Namun, ada kemungkinan beberapa bayi tidak pernah belajar merangkak, tetapi hanya belajar duduk, berdir, dan akhirnya berjalan. Kemampuan bayi untuk dapat merangkak semakin sempurna dengan bertambahnya usia. Berikut ini diuraikan tentang tahap-tahap kemampuan bayi untuk dapat merangkak secara sempurna. Pada usia 9 bulan, bayi mulai dapat merayap. Pada usia 10 bulan, bayi mampu mengayunkan tangan dan lututnya. Kondisi seperti ini merupakan gerakan awal untuk merangkak maju. Pada usia 11 bulan, bayi mulai mampu merangkak dengan kedua tangan dan kedua kakinya. Pada usia 12 bulan, bayi sudah mampu merangkak secara sempurna.

d. Berjalan

Kemampuan bayi untuk dapat berjalan ditentukan oleh semangat dan keberanian bayi serta peran lingkungan sekitarnya. Seperti kemampuan merangkak, kemampuan bayi untuk dapat berjalan mengalami proses. Usia 0-4 bulan, bayi belum mampu berjalan. Namun jika bayi bisa diberdirikan, secara langsung akan mengambil posisi berjalan. Usia 5-6 bulan, bayi akan mengambil alih keseimbangan jika diberdirikan. Artinya ia akan mencoba untuk menjaga keseimbangan tubuhnya sendiri sejalan dengan matangnya mekanisme urat syaraf sehingga gerakan yang dikendalikan lebih banyak dan lebih baik. Terutama di daerah batang tubuh. Kemudian ke daerah kaki. Perkembangan motorik diteruskan dari sendi, utama ke sendi yang lebih kecil (secara proximodistal) dalam menjangkau suatu benda. Bayi akan menggunakan bahu dan sikunya sebelum menggunakan pergelangan dan jari tangan. Usia 7-8 bulan, bayi akan merasa senang jika kedua lengannya dipegang dan akan berjalan melonjak-lonjak jika diberdirikan. Adat Jawa akan mengabadikan kondisi ini dengan upacara turun tanah (mudun lemah). Usia 11 bulan, bayi sangat senang belajar dengan cara dititah (kedua tangannya dipegang). Usia 12 bulan atau lebih, bayi sudah memiliki keinginan untuk belajar melangkah sendiri tanpa bantuan orang lain. Bayi akan melangkah dari satu orang ke orang lain dengan penuh keceriaan. Pada awalnya, telapak kaki bayi tampak datar. Ketika bayi mulai belajar berdiri dan berjalan, otot-otot kaki akan terlatih dan membentuk lengkungan kaki. Harus diperhatikan bahwa kemampuan berjalan dapat dilakukan bayi jika otot-otot, syaraf, dan tulang telah kuat sempurna. Dalam hal ini, orang tua jangan memaksakan kemampuan bayi untuk dapat berjalan jika fungsi otot-otot, syaraf, dan tulang belum tumbuh dan berkembang secara sempurna. Jika orang tua memaksakan agar anaknya dapat berjalan dengan segera maka kemungkinan munculnya gangguan fisik dapat terjadi.

2. Perkembangan fisik/motorik usia 1-3 tahun

Pada usia saat ini perkembangan motorik anak semakin meningkat dari mampu berjalan “terhuyun-huyun yang belum mantap” menjadi anak yang menguasai berbagai keterampilan fisik yang kompleks, seperti melempar, menangkap, berlari, menjaga keseimbangan, dan menendang. Tentu saja, keterampilan bergeraknya terus berkembang pada tahun-tahun berikutnya, tetapi selama masa ini, kemampuan fisik tingkat tinggi mulai muncul. Kebanyakan balita cukup konten untuk mencoret-coret dengan krayon di atas kertas (dan hal lain yang kebetulan berada di sekitarnya), untuk tumpukan blok bukan hanya membenturkan mereka bersama-sama, dan menggunakan peralatan ketika makan. Semua keterampilan ini membutuhkan latihan, jadi pastikan untuk memberikan banyak kesempatan anak Anda untuk melakukannya, dan jangan mengharapkan kesempurnaan dalam hari atau minggu untuk datang. Pada usia 2 tahun Keterampilan motorik kasar benar-benar meningkatkan selama setahun sebagai kekuatan 2-tahun dan koordinasi nyata meningkat. Pada anak usia 2,5 tahun kebanyakan mereka bisa melompat dari tanah dengan kedua kaki, dan pada saat anak mencapai ulang tahun ketiga mereka, mereka biasanya bisa naik sepeda roda tiga dan keseimbangan selama beberapa detik pada satu kaki. Periode antara 2 dan 3 tahun motorik halusnya adalah ketika menulis umumnya menjadi lebih disengaja, dan anak-anak biasanya belajar menggambar (dan mengenali) lingkaran. Pada usia 2 tahun biasanya mampu menanggalkan pakaian mereka sendiri dan bahkan membantu dengan tugas berpakaian.

3. Perkembangan fisik/motorik usia 4-6 tahun

Anak-anak pada usia prasekolah mengkonsolidasikan dan mengalami kemajuan dalam keterampilan fisik yang telah dikembangkannya di tahun-tahun awal. Tantangan koordinasi yang sebelum ini dihindarinya, seperti melompat dengan satu kaki, melompat dengan kedua kaki diangkat bersama, dan menjaga keseimbangan, sekarang dapa dilakukannya dan dia berusaha melakukan banyak aktivitas. Tentu saja masih diperlukan waktu yang lama sebelum dia mencapai kompetensi total dalam bidang-bidang ini. Tapi dia secara bermakna lebih gesit dan atletik daripada sebelumnya. Perbedaan dalam kemamuan bergerak antara anak yang baru berjalan dan anak prasekolah amat mencolok. Anak senang mempraktekkan keterampilan fisik baru ini, baik di rumah, di kelompok bermain, atau di taman.

a. Transformasi fisik

Alasan utama penyebab kematangan keterampilan bergerak ini adalah perubahan fisik yang penting terjadi antara usia 2.5 dan 5 tahun. Tinggi tubuh anak-anak berambah sekitar 8 cm lebih tinggi setiap tahunnya dan berat badannya sertambah sekitar 3 kg. ukuran kepalanya menjadi lebih kecil dibandingkan dengan bagian badan yang lain, dan wajahnya menjadi lebih besar dalam persiapan untuk mengoordinasi rangkain gigi kedua yang akan muncul dalam beberapa tahun.

b. Perkembanan gerakan

Keterampilan fisik anak menjadi semakin baik. Pada usia ini, anak amat senang menggunakan keterampilan motoriknya yang semakin baik, bakan ketika aktivias itu berbahaya. Banyak orang tua merasa bahwa anak mereka menjadi sedikit pemberani di tahap ini, sebagai hasil dari antusiasme prasekolah yang biasa. Pastikan anak mempunyai banyak peluang untuk menjajaki dengan aman, jadi anak tidak perlu mengambil risiko yang membahayakan dirinya ketika berpetualang dan bergembira. Tempat bermain di luar rumah/sekolah yang dibangun dengan baik dan ayunan dan bagian yang dapat berputar-putar, kerangka untuk dipanjat dan alok untuk melatih keseimbangan badan amat menyenangkan anak dan dapat membantu menjaga rangsanan rasa ingin tahunya dalam keindahannya. Saran ayang dirancang dengan pertimbangan keselamatan anak-anak lebih diutamakan.

B. Bentuk Stimulasi dan Tabelnya

Pencapaian kemampuan motorik halus (adiftif) anak akan tampak pada usia 2-5 tahun. Berikut tahapan kemampuan sesuai usia yang dapat dimiliki oleh seorang anak:

Usia 0 – 1 tahun => Di usia 3-4 bulan kandungan, janin sudah menunjukkan gerakan tubuh pertamanya, yang semakin bertambah sejalan dengan pertambahan usia kehamilan. Gerakan kedua muncul saat bayi lahir, yaitu gerak refleks. “Gerakan seperti mengisap puting susu ibu, gerak refleks tangan dan kaki, mengangkat kepala saat ditengkurapkan, dan membuka jari saat telapak tangannya disentuh, merupakan gerakan refleks yang bertujuan untuk bertahan hidup,” gerak refleks seharusnya distimulasi agar kemampuan awal si kecil terbentuk. Contohnya, bila gerak refleks tangan distimulasi dengan baik, dalam usia 2-3 bulan, bayi memiliki kemampuan menggenggam benda-benda yang berukuran besar. Stimulasi yang bertahap dan berjenjang akan memberikan manfaat dalam kemampuan dan keterampilan menggenggam pada bayi. Bayi akan mampu menggenggam benda-benda yang lebih kecil hingga akhirnya bisa menggenggam sendok atau pensil warna. Kemampuan kinestetik lain yang mesti dimiliki bayi usia 3-6 bulan adalah merayap dan merangkak. Kemampuan ini merupakan awal dari perkembangan bergerak maju, duduk, berdiri, dan berjalan. Orangtua bisa menempatkan bola warna-warni di depan bayi saat ia tengkurap. Warna-warni akan menarik bayi untuk mengambil dengan berusaha bergerak maju. Setelah merangkak, anak akan belajar berjalan. Untuk berjalan, diperlukan kekuatan otot kaki, punggung, perut, keseimbangan tubuh, koordinasi mata-tangan-kaki, serta aspek mental, emosional, dan keberanian. Dengan banyaknya aspek yang terlibat dalam proses berdiri dan berjalan, jumlah sel otak yang terstimulasi pun bertambah banyak. Saat belajar berjalan, anak mencoba merambat dan berdiri sambil berpegangan benda-benda yang kuat.

Usia 1 - 2 tahun => Di usia setahun, seluruh kemampuan dan keterampilan kinestetiknya sudah terbentuk. Untuk itu, perlu diberikan pengembangan stimulasi dengan penambahan pada bentuk, media, tingkat kesulitan, dan lainnya. Pada usia ini kemampuan perkembangan motorik halus yang dimiliki pada anak biasanya berupa mencontoh bentuk-bentuk yang melingkar, mampu menyusun dan membangun tugu yang terdiri dari 7 buah balok, memasukan sendok kosong kedalam mulut dengan benar. Sebagian anak juga mampu membuka satu persatu halaman bukunya, memegangi gelas dengan satu tangan. Bahkan ada anak yang dapat menggunting dan melipat kertas sambil bercakap-cakap. Sedangkan cara yang mudah untuk mengembangkan kemampuan motorik kasar pada usia ini adalah dengan banyak bermain bersama anak seperti berlari, melompat, melempar, menangkap, berguling, dan lain-lain. Anak akan lebih mudah belajar melempar daripada menangkap. Agar kemampuan anak menangkap bola atau benda bertambah, rajin-rajinlah orangtua bermain lempar-tangkap bola. Dengan cara ini pula kemampuan koordinasi mata dan tangan anak akan terlatih. Bila anak sudah mampu menangkap dan melempar, tingkat kesulitannya bisa ditambah. Contohnya, menambah jarak lempar-tangkap, mengganti bola yang lebih besar dengan yang kecil, serta arah lemparan semakin cepat. Teknik-teknik tersebut akan membantu menguatkan otot-otot lengan anak serta mengembangkan keterampilan motorik halus dan kasar, koordinasi mata-tangan, visual-spasial, kecepatan reaksi, dan kelenturan. Kesemuanya, menurut Bambang, merupakan respon dari sel-sel otak. Keterampilan motorik halus dan kasar berguna untuk kemampuan menulis, menggambar, melukis, dan keterampilan tangan lainnya. Anak juga bisa dilatih mengembangkan otot kaki, misalnya menendang bola, melompat dengan dua kaki, serta menaiki anak tangga (tentu dibantu orang dewasa).

Usia 3 – 4 tahun => pada usia ini anak mampu membuat garis lurus, menyusun 9 buah balok, memasukan sendok berisi makanan kedalam mulut tanpa banyak yang tumpah. Di usia ini anda dapat mengajarinya menulis. Sebab diantara usia 3,5 – 4,5 tahun, pengendaliaan otot dan jari-jari yang diperlukan untuk menulis simbol-simbol lebih mudah diperoleh dibandingkan dengan koordinasi organ-organ bicara yang dibutuhkan untuk perkembangan bahasanya. Selain itu pada usia ini anak dapat menggambar mengikuti bentuk, menarik garis vertikal, menjiplak bentuk lingkaran, membuka menutup kotak, dan menggunting kertas mengikuti pola garis lurus. Dapat menggambar dan mencoret-coret huruf meski dalam bentuk kasar. Mampu mengenakan bajunya sendiri. Selain itu pada usia ini anak dapat menggambar sesuatu yang diketahui, bukan yang dilihat, mulai menulis sesuatu dan mampu mengontrol gerakan tangannya, menggunting zig zag, melengkung, membentuk dengan lilin, dan menyelesaikan pasel 4 keping. Di usia ini, keterampilan dan kemampuan anak sebenarnya tidak jauh berbeda dengan anak usia 1-2 tahun. Perbedaan yang nyata hanya pada kualitasnya. Anak usia 3-4 tahun berlari lebih cepat ketimbang anak usia 1-2 tahun, lemparannya lebih kencang, dan sudah mampu menangkap dengan baik. Kemampuan motorik kasar otot kaki anak, selain berjalan dan berlari cepat, antara lain mampu melompat dengan dua kaki, memanjat tali, menendang bola dengan kaki kanan dan kiri. Untuk motorik kasar otot lengan, anak mampu melempar bola ke berbagai arah, memanjat tali dengan tangan, mendorong kursi, dan lainnya. Kemampuan yang melibatkan motorik halus untuk koordinasi mata-tangan, yaitu mampu memantul-mantulkan bola beberapa kali, menangkap bola dengan diameter lebih kecil, melambungkan balon, keterampilan coretan semakin baik. Agar kemampuan dan keterampilan motorik halus serta kasar kian berkembang, anak bisa diberikan stimulasi kinestetik. Ia mencontohkan beberapa hal seperti berjalan atau berlari zigzag, berjalan dan berlari mundur untuk mengembangkan otak kanan, melompat dengan dua kaki ke berbagai arah, menendang bola dengan kaki kanan atau kiri ke berbagai arah, melempar bola ke berbagai arah dengan bola sedang sampai kecil, melempar bola ke sasaran seperti huruf, angka, atau gambar, menangkap bola dari berbagai arah, bermain bulutangkis, mencoret-coret berbagai bentuk geometri untuk mengembangkan otak kiri dan kanan, serta menggerakkan kedua tangan dan kaki dengan memukul drum mainan.

Usia 4 - 6 tahun => pada usia ini anak mampu melipat kertas menjadi bentuk segitiga, dapat secara tepat menggambar bentuk kotak, huruf, dan angka. Dalam permainan ia sudah bisa menangkap bola kecil dan melemparkannya kembali dengan lebih baik. Bahkan ia sudah bisa berjalan meniti garis lurus. Untuk usia ini anak juga dapat melipat, menggunting sesuai pola, menyusun mainan konstruksi bangunan, mewarnai lebih rapi tidak keluar garis, dan meniru tulisan. Pada usia 5-6 tahun, hampir seluruh gerak kinestetiknya dapat dilakukan dengan efisien dan efektif. Gerakannya pun sudah terkoordinasi dengan baik. Namun, pada anak kelompok usia ini lebih menyukai permainan yang tidak banyak melibatkan motorik kasar. Mereka lebih menyukai permainan yang menggunakan kemampuan berpikir seperti bermain puzzle, balok, bongkar pasang mobil, serta mulai tertarik pada games di komputer maupun play station.

Tabel

Usia 
Kemp.motorik halus
Bentuk stimulasi
1-2 tahun



















 Usia 2-3 tahun





Usia 3-4 tahun








Usia 4-6 tahun













         mengambil benda kecil dengan ibu jari atau telunjuk
         membuka 2-3 halaman buku secara bersamaan

         menyusun menara dari balok
         memindahkan air dari gelas ke gelas lain
         belajar memakai kaus kaki sendiri

         menyalakan TV dan bermain remote         belajar mengupas pisang

           mencoret-coret dengan 1 tangan


       menggambar garis tak beraturan
         memegang pensil
         belajar menggunting

         mengancingkan baju
dan memakai baju sendiri

         menggambar manusia

        

     mencuci tangan sendiri


         membentuk benda dari plastisin
         membuat garis lurus dan lingkaran cukup rapi
         menggunting dengan cukup baik
         melipat amplop

         membawa gelas tanpa menumpahkan isinya
         memasikkan benang ke lubang besar



         Menjumput kismis

Berikan buku tulis atau bacaan

        
     Berikan balok
          Berikan 2 gelas dan air
        
     Biarkan anak memakai kaos kaki sendiri
         Memencet tombol TV
         Berikan anak buah pisang
       
          Berikan anak pensil dan kertas


           Berikan buku gambar dan pensil
         Berikan pensil
         Berikan gunting dan kertas
   Suruh anak mengancing pakaiannya sendiri
      

         Berikan pensil dan buku gambar
        
   

    Perintah anak untuk ke wastafel dan cuci tangan 
        
     Berikan plastisin
          Berikan anak kertas dan pensil
        
     Berikan gunting
     Berikan anak kertas lipat
       
          Berikan anak gelas yang berisi air
        
    Berikan anak benang dan balok yang berlubang suruh anak memasukan